"Terwujudnya Geopark Bayah Dome Sebagai Destinasi Wisata yang Inklusif dan Mendunia"
KUBAH BAYAH
Kubah Bayah ( Bayah Dome ) secara geologi sudah cukup di kenal secara Internasional, sejak Van Bemmelen, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda membuat buku tentang Geologi Indonesia yg di terbitkan tahun 1949., didalamnya membahas tentang pembentukan Kubah Bayah. Kubah Bayah (Bayah Dome) adalah sebuah struktur atau bentang alam gunungapi yang berumur Neogen sampai Kuarter (23 – 0.01 Juta tahun lalu). Bagian tengah dari Bayah Dome tersebut terdiri atas batuan hasil erupsi gunungapi yang terbentuk pada periode waktu tersebut.
Di kawasan Bayah Dome tersebut juga terbentuk cebakan-cebakan emas, perak dan bahan galian logam lainnya yang bernilai ekonomis, sehingga dikenal juga sebagai kawasan “ Gold District ” (Distrik Emas), sehingga kawasan ini sudah dikenal sebagai tambang emas sejak zaman penjajahan (kolonialisme), dan masih tetap berlangsung aktifitas penambangan di beberapa tempat sampai hari ini. Dibagian utara-tengah, memiliki zona depresi (lembah) yang dikenal sebagai Zona Depresi Citorek dengan komposisi batuan umumnya piroklastik tuf. Sehingga secara internasional, nama Bayah Dome sudah banyak dikenal, khususnya di kalangan para ahli kebumian (geologi), sehingga dikenal pula ada tipe mineralisasi emas Cikotok dan tipe Pongkor.