UNESCO Revalidasi Gunung Sewu di Wonogiri, Wabup : Semoga Bisa Berikan Nilai Tambah bagi Masyarakat
<p><strong>WONOGIRI</strong> – Pihak UNESCO sebelumnya telah menetapkan Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark. Gunung Sewu membentang di Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur).</p>
<p>Revalidasi terakhir terhadap Gunung Sewu dilakukan pada 2019. Kini, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) melakukan revalidasi atau validasi ulang terkait kelayakan, pada 25-30 Juli 2023. Dua orang yang diturunkan yaitu Profesor Xiaochi Jin dari China, dan Soojae Lee dari Korea. Mereka akan mengamati dan menilai kemajuan pengelolaan Gunung Sewu.</p>
<p>Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno memengatakan pihaknya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah mempersiapkan diri. Mereka siap mendampingi tim asesor UNESCO.</p>
<p>“Kita harapkan, tentunya kita dapat yang terbaik dari asesor. Kita persiapkan saat mereka meninjau di Kabupaten Wonogiri,” kata Setyo dalam kegiatan Revalidation Mission of Gunung Sewu UNESCO Global Geopark di SMK Pracimantoro Wonogiri, Kamis (27/7/2023) malam.</p>
<p>Disampaikan, dengan revalidasi oleh UNESCO ini, Gunung Sewu bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Kabupaten Wonogiri. Secara umum, kata dia, kondisi Gunung Sewu masih sangat terjaga.</p>
<p>“Sampai dengan saat ini, dengan adanya Perda RT RW Kabupaten Wonogiri yang baru tahun 2020 ini, kita tetap menjaga bagaimana kawasan Geopark Gunung Sewu ini tetap terjaga sebaik mungkin,” ucapnya.</p>
<p>Wakil bupati berharap, pihaknya tetap bisa mempertahankan kawasan karst, termasuk Museum Karst, agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat di kawasan Gunung Sewu.</p>
<p>“Keunggulan dari Gunung karst ini sepertinya memiliki spesifikasi khusus yang dari UNESCO sendiri yang tahu. Kita tunggu bagaimana hasil investigasi UNESCO,” ujarnya.</p>
<p>Tim Warisan Geologi dan Geopark Nasional Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Kusworo mengatakan, UNESCO Global Geopark di Indonesia itu ada 10 geopark. Di Asia, Indonesia terbanyak nomor 2 setelah Cina, dan sejajar dengan Jepang yang juga punya 10 Global Geopark .</p>
<p>“Itu baru UNESCO Global Geopark. Kita masih punya 9 Global Geopark. Kalau UNESCO Global Geopark itu salah satunya Gunung Sewu,” kata dia di lokasi.</p>
<p>Dari 10 Global Geopark, dua di antaranya menjalani revalidasi yaitu Gunung Sewu dan Kaldera Toba. Sedangkan, Geopark Nasional ada sembilan, yang terakhir ditetapkan pada 2019. Harapannya, sembilan geopark ini nantinya tidak hanya jadi Geopark Nasional, tapi bisa meningkatkan statusnya menjadi Geopark Global. Selain Geopark Nasional, juga ada calon Geopark Nasional.</p>
<p>“Mudah-mudahan arahnya ke sana semua. Jawa Tengah sendiri yang sudah mendapatkan penetapan warisan geologi ada dua, yang pertama Dieng di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Kemudian yang kedua adalah di Klaten. Dua daerah ini sebenarnya mempunyai kesempatan untuk mengajukan diri sebagai calon Geopark Nasional,” jelasnya.</p>
<p>Tetapi, kata Kusworo, tentunya harus memenuhi syarat-syarat tertentu, karena sebenarnya geopark ini adalah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang berkelanjutan, yang memiliki syarat-syarat tertentu.</p>
<p>“Mudah-mudahan kami dari sisi pusat, kementerian, mendorong dua daerah ini untuk bisa menjadi Geopark Nasional,” imbuhnya. (repost jatengprov.go.id)</p>