Digitalisasi UMKM di Lombok, British Embassy dan BRI Research Institute Jakarta Gandeng Geopark Rinjani.
<p>Pariwisata di Pulau Lombok kian menggeliat, berbagai gelar dan penghargaan disematkan kepada pulau seribu masjid. Mulai dari penghargaan tingat nasional hingga internasional. Dari tahun ke tahun wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok kian meningkat.</p><p>Menggeliatnya pariwisata tersebut, ikut serta memberikan berkah bagi para pelaku UMKM. Tingginya jumlah pengunjung tak pelak menjadi pasar utama para pelaku UMKM untuk menjajakan produknya. Mulai dari produk ekraf hingga kuliner.</p><figure class="image"><img style="aspect-ratio:1200/1600;" src="https://geoparksnetwork.id/storage/uploads/WhatsApp Image 2025-01-09 at 11.21.39_1736393025.jpeg" width="1200" height="1600"></figure><p>Namun, gempa dahsyat berkekuatan 7.0 SR pada tahun 2018 dan pandemi covid-19 setahun setalahnya mengharuskan aktivitas pariwisata mati total. Rusaknya berbagai fasilitas publik dan pembatasan aktivitas masyarakat mematikan berbagai sektor kehidupan Masyarakat Lombok terutama yang sektor pariwisata.</p><p>Sektor lain yang bergantung pada aktivitas pariwisata pun ikut tiarap. Para pelaku UMKM yang mengandalkan wisatawan sebagai konsumen utama mereka pun ikut terdampak. Tidak sedikit pelaku UMKM yang gulung tikar.</p><p>Menyadari kerentanan tersebut, pemerintah inggris melalui British Embassy Jakarta bekerjasama dengan BRI Research Institute menggandeng Geopark Rinjani berupaya menghadirkan alternatif solusi melalui Digital Access Program, yaitu memberdayakan para pelaku UMKM yang memiliki potensi untuk berkembang.&nbsp;</p><p>Program tersebut menyasar beberapa Lokasi di Pulau Lombok. Diantaranya ; Lantan, Kabupaten Lombok Tengah, Loyok dan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dan Senaru, Kabupaten Lombok Utara.</p><p>Program pemberdayaan dengan tajuk “Digitalisasi UMKM” tersebut akan memberikan pelatihan serta pendampingan selama tiga bulan bagi para pelaku UMKM untuk memanfaatkan <i>platform</i> digital seperti media sosial dan <i>e-commerce</i> menjadi lapak tempat mereka menjajakan produknya. Selain itu, para pelaku UMKM juga akan didampingi untuk membuat pembukuan usaha dengan memanfaatkan <i>tools</i> digital.</p><figure class="image"><img style="aspect-ratio:1600/1200;" src="https://geoparksnetwork.id/storage/uploads/WhatsApp Image 2025-01-09 at 11.21.39_1736393055.jpeg" width="1600" height="1200"></figure><p>Program ini mendapat sambutan baik dari pemerintah Provinsi NTB maupun desa yang akan ditempati sebagai lokasi pelatihan. Mereka berharap melalui program ini, para pelaku UMKM di tempat mereka bisa naik kelas dan menembus pasar yang lebih luas.</p><p>“Kami punya produk dan potensi, namun bingung memasarkan nya bagaimana” ucap Erwandi Kepala Desa Lantan, saat ditemui di kantor desa pada senin (06/1).</p><p>Senada dengan Kepala Desa Lantan, Raden Akria Buana Kepala Desa Senaru juga berharap produk-produk UMKM di Desa Senaru bisa dikenal lebih luas lagi.</p><p>“Kami punya kopi dan hasil alam lainnya, namun belum dikenal luas. Semoga dari program ini, orang di luar sana bisa mengenal Senaru, bukan hanya wisatanya tetapi juga produk-produk UMKM nya” Ucap Akria.</p><p>Selain pemerintah setempat program digitalisasi UMKM ini juga mendapat sambutan baik dari komunitas dan stakeholder lainnya, seperti Sekolah Alam Rinjani di Sembalun dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTB.</p><p>“Kami siap berolaborasi dan akan mendukung penuh kegiatan ini” Ucap Diretur Eksekutif KADIN NTB saat ditemui di kantornya pada rabu (08/01).</p>
1800 Karakter Tersisa